Meskipun sudah memiliki dua orang anak
sebelumnya, Ibu Rini Febriani, SE (33 tahun, kini tinggal di Medan , Sumatera Utara) tetap mempersiapkan
kelahiran anaknya yang ketiga dengan sempurna dan penuh kebahagiaan. Hari yang
dinanti itu pun tiba. Akhir September 2013 Ibu Rini merasakan mules, pertanda
mau melahirkan. Beliau pun bergegas menuju rumah sakit diantar oleh suami dan
keluarga lainnya.
Di sebuah rumah sakit swasta wilayah
Bekasi, Jawa Barat, Ibu Rini melahirkan seorang anak perempuan dengan proses
persalinan secara normal. Ibu Rini dan bayi yang dilahirkannya dinyatakan sehat
oleh dokter, sehingga diperbolehkan untuk pulang. Hari-hari berikutnya dari
rahim Ibu Rini keluar darah nifas, dan Ibu Rini menganggapnya itu sesuatu yang
wajar. Namun Ibu Rini merasakan ada kejanggalan, karena darah yang keluar
sangat banyak dan terus-menerus, sehingga membuatnya terganggu dan mengakibatkan
badannya semakin lemah. Karena khawatir, pada bulan Oktober 2013, Ibu Rini
mendatangi dokter yang membantu persalinannya. Kesimpulan sementara dokter menyatakan, bahwa telah terjadi pendarahan di
rahim Ibu Rini. Untuk
memastikan penyebabnya, dokter menyarankan kepada Ibu Rini untuk melakukan USG
rahim.
Betapa terkejutnya Ibu Rini, termasuk sang
dokter, saat melihat hasil USG mengindikasikan bahwa terdapat plasenta yang
menempel pada dinding rahim Ibu Rini, terlebih ukuran plasenta yang menempel
itu cukup luas, sekitar dua puluh sentimeter. Dokter dan Ibu Rini sepakat untuk melakukan tindakan dengan cara dikuret.
Karena plasenta yang menempel sangat lengket, proses kuret yang dilakukan gagal
membersihkan plasenta yang menempel. Dokter yang merawat tidak berani melakukan
tindakan lebih jauh, karena risiko terhadap rahim dapat lebih fatal.
Meskipun kecewa
bercampur khawatir, Ibu Rini memutuskan pulang ke rumah dan berusaha melakukan
penanganan dengan cara lain. Ibu Rini mendapatkan saran untuk mengkonsumsi obat
herbal SHAD NIGELLA PLUS dikombinasi dengan ZEDACA. Ibu Rini berpikir, jika
dokter tidak berani melakukan tindakan karena risiko yang besar, biarlah beliau
pasrah, terus berdoa meminta pertolongan kepada Allah SWT, sambil berikhtiar
menggunakan SHAD NIGELLA PLUS dan ZEDACA. Ibu Rini mulai rutin mengkonsumsi
SHAD NIGELLA PLUS dan ZEDACA dengan dosis dua kali sehari pagi dan sore hari
masing-masing dua kapsul.
Perlahan tapi
pasti, Ibu Rini merasakan perubahan yang lebih baik. Beliau merasa darah yang
keluar lebih sedikit dan normal sebagaimana darah nifas kebanyakan orang. Untuk
mengontrol perkembangan plasenta di dinding rahimnya, Ibu Rini juga beberapa
kali melakukan USG. Setiap kali USG, hasilnya menunjukkan plasenta yang menempel
ukurannya semakin mengecil, dan pendarahan sudah tidak terjadi lagi. Setelah empat
bulan mengkonsumsi secara rutin SHAD NIGELLA PLUS dan ZEDACA, Ibu Rini kembali
melakukan USG. Alhamdulillah,
berdasarkan hasil USG tersebut dokter menyatakan plasenta yang menempel pada
dinding rahim Ibu Rini telah luruh dan hilang. Dinding rahim Ibu Rini telah
bersih dari plasenta yang menempel. (HRM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar